Kamis, 17 Februari 2011

Pemuda Muslim, Aku Dengar Mesjid Memanggilmu...

Benar-benar menyenangkan sekaligus mengharukan, ketika menyaksikan kebersamaan kaum muslimin memenuhi panggilan Allah. Aktivitas mulia ini mencerminkan ketundukan pada satu sesembahan, kesatuan tujuan, kebersamaan, persamaan, kerapian, dan kekuatan barisan kaum muslimin. Sayangnya, pemandangan indah itu seringkali hanya sebatas di bulan Ramadhan. Di luar Ramadhan, mesjid hanya diisi segelintir orang, bahkan dapat dihitung jari. Saat Dhuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya tiba. Lebih memprihatinkan lagi di waktu subhu. Sangat sedikit orang yang hatinya terpaut dengan mesjid. Yang sedikit itu pun biasanya berusia lanjut. Ke mana para pemudanya?

Umat Islam dan mesjid adalah dua hal yang tak dapat dipisahkan. Sejarah Umat Islam hampir tak pernah lepas dari peranan mesjid di dalamnya. Ya! memang, mesjid dalam Islam memiliki fungsi yang begitu penting dan besar. Tak sebatas tempat ritual shalat berjamaah saja. Lebih dari itu, juga dimanfaatkan sebagai tempat pendidikan, kegiatan sosial kemasyarakatan, dan aktivitas keumatan yang lain. Umat Islam akan hebat jika mereka 'dekat' dengan mesjid. Sebaliknya, akan mundur dan terbelakang jika 'jauh' dari mesjid.

Sayangnya, masih sedikit hati yang terketuk memakmurkan mesjid dengan beragam aktivitas. Di luar Bulan Ramadhan, seolah mesjid-mesjid kembali menangis. Mesjid, bukan spesial untuk yang tua-tua saja. Para pemuda harusnya lebih semangat. Pemuda seperti inilah yang disebutkan Rasulullah termasuk satu di antara tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah, di hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya.

"...Seseorang yang hatinya senantiasa terkait dengan masjid..." (Bukhari, Muslim, dan At Tirmidzi)

Tunggu apa lagi, kakak2 n saudara2ku... mari makmurkan mesjid!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar