Kamis, 10 Februari 2011

DEMAM BERDARAH DENGUE

1. Etiologi
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular berbahaya yang disebabkan oleh virus Dengue yang disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti, gejala demam, sakit otot, tulang dan sendi, pembengkakan kelenjar getah bening, disertai dengan eksantem, bercak-bercak merah dibawah kulit, menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler & sistem pembekuan darah sehingga mengakibatkan perdarahan, dapat menimbulkan kematian.

2. Perjalanan penyakit :
Virus masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Virus masuk kedalam sel-sel pembuluh darah kulit berkembangbiak disana, sel pembuluh darah pecah, virusnya lepas menyebabkan viraemia, sehingga terjadi demam karena sel-sel pembuluh darah rusak, terjadilah kebocoran dari dinding pembuluh darah & darah akan keluar dari pembuluh darah tersebut & tampak perdarahan dibawah kulit. Perdarahan dapat pula terjadi didalam mata, hidung, Lambung, usus dan lainnya. Masa inkubasi penyakit Dengue 2-8 hari. Berdasarkan gejala kliniknya, ada 3 jenis penyakit Dengue yaitu :
1. Dengue Classic (DC)
Selalu non fatal, tidak menyebabkan kematian. Pada anak terjadi gejala penyakit ringan dengan gejala demam, lesu, pusing disertai gejala-gejala alat pencernaan berupa mual dan muntah. Juga terjadi gejala pada alat pernafasan, batuk-batuk, tenggorokan merah, kemudian sembih spontan tanpa pengobatan.
Pada orang dewasa penyakitnya dapat berupa nyeri pada : otot, tulang dan sendi, tidak nafsu makan, pembengkakan kelenjar getah bening.
2. Dengue Haemorrhagic Fever (DHF)
Mula-mula gejalanya sama dengan dengue classic, lalu pada hari ketiga atau keempat timbul gejala-gejala perdarahan, bisa berbentuk perdarahan dibawah kulit, ptechiae atau ecchymosis, perdarahan dari hidung (epistaxis) atau terjadi muntah darah (hematemesis), bisa juga terjadi perdarahan dianus dan terjadi berak darah (melena) atau perdarahan dalam conjunctiva mata. Penderita bisa sembuh atau meninggal tergantung pada tindakan pengobatan.
3. Dengue Shock Syndrome (DSS)
Mula-mula seperti gejala dengue classic, bisa tanpa perdarahan, lalu pada hari ketiga atau keempat penderita menjadi gelisah, rasa nyeri diulu hati dan tiba-tiba terjadi shock (tidak sadarkan diri). Bila tidak cepat ditolong biasanya penderita meninggal, penderita bisa sembuh total tapi kebanyakan meninggal.

3. Kriteria Demam Berdarah Dengue
Kriteria klinik diagnosis DBD yang dikemukan oleh WHO telah dipakai sebagai patokan dalam menentukan diagnosis DBD untuk waktu lebih dari 25 tahun. Kriteria tersebut meliputi :
1. Klinis : Panas dan demam tinggi 2-7 hari tanpa sebab yang jelas, adanya manifestasi perdarahan spontan ( ptechiae, ecchymosis, hematemesis, melena, epistaxis) termasuk Tourniquette Test positif, hepatomegali, disertai kegagalan sirkulasi perifer sampai renjatan.
2. Laboratorium : Hemokonsentrasi (kenaikan Hematokrit ≥ 20% pada masa akut) dan thrombositopenia (≤ 100.000/ mm3).

Disamping itu untuk infeksi Dengue memastikannya dengan pemeriksaan :
1. Hemaglutinasi Inhibisi dengan erythrosit angsa (cara lama)
2. Memeriksa adanya Limfosit Plasma biru pada hapusan darah. (cara lama)
3. Dengue Blot. Test in vitro menggunakan antigen coated membran selulosa, positif ditandai dengan dot berwarna merah.
4. Dengan menggunakan Dengue Stik immnochromatographyassay, positif ditandai dengan 2 garis berwarna merah pada zona test dan zona kontrol.
5. Titer Ig.M dan Ig.G cara ELISA.



4. Gejala Penyakit
Gejala penyakit DBD adalah :
1. Mendadak panas tinggi selama 2 - 7 hari, tekanan darah turun, denyut nadi cepat dan lemah, tampak lemah lesu suhu badan antara 38ºC sampai 40ºC atau lebih.
2. Tampak bintik-bintik merah pada kulit dan jika kulit direnggangkan bintik merah itu tidak hilang.
3. Kadang-kadang perdarahan di hidung (epistaxis / mimisan).
4. Mungkin terjadi muntah darah (Hematemesis) atau berak darah (melena)
5. Tes Torniquet positif
6. Adanya perdarahan yang petekia, ekimosis atau purpura
7. Kadang-kadang nyeri ulu hati dan mual karena terjadi perdarahan di lambung
8. Bila sudah parah, penderita gelisah, ujung tangan dan kaki dingin berkeringat, perdarahan selaput lendir mukosa, alat cerna gastrointestinal, tempat suntikan atau ditempat lainnya
9. Trombositopenia ( ≤ 100.000 per mm3)
10. Perembesan plasma, erat hubungannya dengan kenaikan permeabilitas dinding pembuluh darah.
11. Kenaikan nilai 20% hematokrit atau lebih tergantung umur dan jenis kelamin
12. Tanda-tanda perembesan plasma yaitu efusion pleura, ascites, hipoproteinaemia

5. Cara Penularan
Penyakit Demam Berdarah ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang mengandung virus Dengue. Ciri-ciri nyamuk Aedes aegypti:
– Berwarna hitam dan belang- belang ( loreng) putih pada seluruh tubuh.
– Berkembangbiak di tempat penampungan air ( TPA) dan barang-barang yang memungkinkan air tergenang seperti: bak mandi, tempayan, drum, vas bunga, ban bekas, dll.
– Nyamuk aedes Aegypti tidak dapat berkembang biak di selokan / got atau kolam yang airnya langsung berhubungan dengan tanah
– Biasanya menggigit manusia pada pagi atau sore hari
– Mampu terbang sampai 100 meter

6. Kewaspadaan Masyarakat
Bila masyarakat menjumpai anggota keluarga atau tetangga dilingkungan dengan gejala diatas segera dibawa ke Puskesmas untuk pemeriksaan trombosit.

7. Pencegahan Penyakit
Pencegahan penyakit ini dilakukan dengan :
– Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan cara 3M ; Menguras , menutup, mengubur barang bekas yang dapat menjadi tempat perindukan nyamuk.
– Fogging atau pengasapan
– Abatisasi

8. Pengobatan
Pengobatan penyakit ini terutama ditujukan mengatasi perdarahan, mencegah / mengatasi keadaan syok / presyok dengan mengusahakan agar penderita banyak minum, Demam diusahakan turun dengan kompres dingin atau antipiretika. bila perlu dilakukan pemberian cairan melalui infus.. Secepatnya dibawa ke Puskesmas atau RS terdekat bila penderita gelisah, kaki dingin & berkeringat untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.

9. Sistem Kewaspadaan Dini
Laporan penderita penyakit dari rumah sakit dikirim ke Puskesmas di wilayah penderita untuk dilakukan penyelidikan epidemiologi. Bila PE positif maka hal yang dilakukan Foging dilaksanakan pada kasus-kasus dengan PE positif, 2 penderita positif atau lebih, ditemukan 3 penderita demam dalam radius 100 m dari tempat tinggal penderita DBD Positif atau ada 1 penderita DBD meninggal dan Daerah KLB/ wabah DBD.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar