Tampilkan postingan dengan label Pharmacy. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pharmacy. Tampilkan semua postingan

Jumat, 06 April 2012

Literatur Review of Pioglitazone


Ø  Nama Dagang Obat
1. Actos®
2. Zactos®
3. Glustin®

Ø  Indikasi Obat
Pioglitazone adalah obat dari kelas dengan aksi thiazolidinedion hipoglikemik (antihyperglycemic, antidiabetes). Pioglitazone hydrochloride merupakan agen antidiabetik oral yang bertindak terutama dengan mengurangi resistensi insulin. Pioglitazone adalah obat anti-diabetes, digunakan bersama dengan diet yang tepat dan program latihan untuk mengontrol gula darah tinggi pada pasien dengan diabetes tipe 2. Pioglitazone bekerja dengan membantu untuk mengembalikan respon tubuh yang tepat terhadap insulin, sehingga menurunkan kadar gula darah.

Ø  Mekanisme Kerja Obat
Pioglitazone termasuk dalam golongan thiazolidinedion, merupakan agonist poten dan selektif Peroxisome Proliferators-activated receptor-γ (PPARγ), mengaktifkan PPARγ membentuk kompleks PPARγ-RXR (Retinoic x receptor) dan terbentuklah GLUT baru. Di jaringan adipose, PPARγ mengurangi keluarnya asam lemak menuju ke otot, dan karenanya dapat mengurangi resistensi insulin. Pendapat lain, aktivasi hormone adiposit dan adipokin, yang nampaknya adalah adiponektin. Senyawa ini dapat meningkatkan sensitivitas insulin melalui peningkatan AMP kinase yang merangsang transport glukosa ke sel dan meningkatkan oksidasi asam lemak. Jadi, agar obat dapat bekerja harus tersedia insulin.
            Selain itu, pioglitazone dapat menurunkan HbA1c (1,0-1,5%) dan berkecenderungan meningkatkan HDL, sedang efeknya terhadap trigliserid dan LDL bervariasi.

Ø  Kontraindikasi
Untuk pasien yang pernah mengalami kerusakan jantung, gagal jantung, penyakit ginjal, kerusakan hati, pasien dialisa, sindrom polikistik ovarium, pembekakan pada lengan atau kaki, reaksi yang tidak biasa atau alergi terhadap pioglitazone, hamil atau menyusui, dan kombinasi terapi dengan insulin. Anak-anak < 18 tahun.

Ø  Efek Samping
Peningkatan berat badan, retensi cairan, peningkatan risiko patah tulang pada wanita, edema, menambah volume plasma dan memperburuk gagal jantung kongestif. Edema sering terjadi pada penggunaannya bersama insulin. Kecuali penyakit hepar, tidak dianjurkan pada gagal jantung kelas 3 dan 4 menurut klasifikasi New York Heart Association. Hipoglikemia pada penggunaan monoterapi jarang terjadi.

Ø  Dosis dan Bentuk Sediaan
-          Menurut ISO Indonesia Volume 45, 2010 s/d 2011
Nama Dagang : Actos®
Dosis : Untuk monoterapi : 15 atau 30 mg sekali sehari, dapat ditingkatkan hingga 45 mg sekali sehari. Untuk terapi kombinasi : 15 atau 30 mg sekali sehari. Saat ini dosis untuk sulfonylurea dan metformin dapat dilanjutkan hingga terapi inisiasi. Sebelum atau setelah makan.
Kemasan : Tablet 15 mg x 2 x 7’s Rp. 77. 900,- ; 30 mg x 2 x 7’s      Rp. 116. 940,-
-          Menurut Farmakologi dan Terapi Edisi 5
Dosis awal Pioglitazone 15-30 mg bila kontrol glisemia belum adekuat, dosis dapat ditingkatkan sampai 45 mg. Efek klinis maksimalnya tercapai setelah penggunaan 6-12 minggu.
Deculin 15
Tiap tablet mengandung:
Pioglitazone HCl 16,53 mg setara dengan Pioglitazone 15 mg
Deculin 30
Tiap tablet mengandung:
Pioglitazone HCl 33,06 mg setara dengan Pioglitazone 30 mg

Ø  Farmakokinetik
-          Menurut Farmakologi dan Terapi Edisi 5
Pada pemberian oral, absorpsi tidak dipengaruhi makanan, berlangsung ±2 jam. Metabolismenya di hepar, oleh sitokrom P-450, oleh 2C8 & 3A4. Ekskresinya melalui ginjal, dapat diberikan pada insufisiensi renal, tetapi dikontraindikasikan pada gangguan fungsi hepar (ALT > 2,5 x nilai normal). FDA menganjurkan agar pada awal dan setiap 2 bulan sekali selama 12 bulan pertama penggunaan preparat di atas, dianjurkan pemeriksaan tes fungsi hepar. Penelitian population pharmacokinetic, menunjukkan bahwa usia tidak mempengaruhi kinetiknya.
·         Absorpsi
Pemberian oral, pada saat puasa, pioglitazone dapat diukur kadarnya dalam serum pada 30 menit pertama, dengan konsentrasi puncak diamati dalam 2 jam. Makanan dapat sedikit menunda waktu puncak konsentrasi dalam serum menjadi 3 sampai 4 jam, tapi tidak mengubah tingkat absorpsi.
·         Distribusi
Volume distribusi rata-rata pioglitazone setelah pemberian oral dosis tunggal adalah 0,63 + 0,41 (mean + SD) l/kg berat badan. Pioglitazone sebagian besar terikat protein dalam serum manusia, terutama pada albumin serum. Pioglitazone juga terikat dengan protein serum, tapi dengan afinitas yang lebih rendah. Metabolit M-III dan M-IV juga sebagian besar terikat dengan albumin serum (>98%).
·         Metabolisme
Pioglitazone dimetabolisme secara luas dengan cara hidroksilasi dan oksidasi; metabolit-metabolit juga sebagian diubah menjadi glukuronida dan konjugat sulfat. Metabolit M-II dan M-IV (derivat hidroksi dari pioglitazone) dan M-III (derivat keto pioglitazone) secara farmakologi aktif pada hewan percobaan dengan diabetes tipe 2. Dalam hubungan dengan pioglitazone, M-III dan M-IV adalah bentuk utama yang berhubungan dengan obat yang ditemukan dalam serum manusia setelah pemberian dosis berulang. Pada waktu tunak, baik pada relawan maupun pasien dengan diabetes tipe 2, pioglitazone terdiri dari kira-kira 30-50% dari total konsentrasi serum puncak dan 20-25% dari total AUC. Pioglitazone diinkubasi dengan P450 manusia atau mikrosom hati manusia menghasilkan terbentuknya M-IV serta pada tingkat yang lebih sedikit M-II. Sitokrom utama isoform P450 yang terlibat dalam metabolisme hepatik pioglitazone adalah CYP2C8 dan CYP3A4 dengan kontribusi dari berbagai isoform lainnya termasuk sebagian besar ekstrahepatik CYP1A1. Ketokonazol menghambat sampai dengan 85% metabolisme hepatik pioglitazone secara in vitro pada konsentrasi molaritas sebanding dengan pioglitazone. Pioglitazone tidak menghambat aktivitas P450 ketika diinkubasi dengan mikrosom hati P450 manusia. Belum ada studi in vivo pada manusia untuk menyelidiki induksi CYP3A4 oleh pioglitazone.
·         Ekskresi dan eliminasi
Setelah pemberian oral, rata-rata 15-30% dosis pioglitazone dikeluarkan dalam urin. Eliminasi pioglitazone melalui ginjal dapat diabaikan, dan obat terutama diekskresikan sebagai metabolit dan konjugatnya. Diperkirakan sebagian besar dosis oral diekskresikan pada empedu tanpa diubah maupun sebagai metabolit dan dieliminasi dalam feses. Rata-rata waktu paruh pioglitazone berkisar 3-7 jam dan pioglitazone total 16-24 jam. Bersihan pioglitazone, CL/F berkisar 5-7 l/jam.
·         Populasi khusus
Gangguan ginjal
Waktu paruh eliminasi serum dari pioglitazone, M-III dan M-IV tetap dalam bentuk tidak diubah pada pasien dengan gangguan ginjal sedang (bersihan kreatinin 30-60 ml/menit) sampai berat (bersihan kreatinin <30 ml/menit) bila dibandingkan dengan subyek normal. Tidak ada penyesuaian dosis pada pasien dengan disfungsi ginjal.
Gangguan hati
Dibandingkan dengan kontrol normal, subyek dengan kerusakan fungsi hati (Child-Pugh Grade B/C) memiliki sekitar 45% reduksi dari pioglitazone dan total konsentrasi puncak rata-rata pioglitazone tapi tidak ada perubahan dalam nilai AUC rata-rata. Tidak boleh diberikan pada pasien yang secara klinis menunjukkan penyakit hati aktif atau kadar transaminase serum (ALT) melebihi 2,5 kali batas atas normal.
Lanjut usia
Pada subyek lanjut usia yang sehat, konsentrasi serum puncak pioglitazone dan total pioglitazone tidak berbeda secara signifikan, tapi nilai AUC sedikit lebih tinggi dan nilai waktu paruh terminal sedikit lebih panjang pada subyek yang lebih muda. Perubahan ini tidak penting jika diperhatikan relevansinya secara klinik.
Anak-anak
Tidak ada data farmakokinetik pada populasi anak-anak.
Jenis kelamin
Rata-rata nilai Cmax dan AUC meningkat 20% sampai 60% pada wanita. Sebagai monoterapi dan dalam kombinasi dengan sulfonilurea, metformin atau insulin, pioglitazone menunjukkan kontrol glukosa baik pada pria dan wanita. Pada uji klinik terkontrol, hemoglobin A1c (HbA1c) menurun dari standar dimana umumnya pada wanita lebih besar dari pria (perbedaan rata-rata dalam HbA1c 0,5%). Karena harus diindividualisasikan bagi setiap pasien untuk mendapatkan kontrol gula darah, tidak ada penyesuaian dosis yang dianjurkan bila hanya didasarkan pada jenis kelamin saja.
Etnis
Tidak ada data farmakokinetik untuk berbagai kelompok etnis yang bervariasi.

Ø  Interaksi dengan Obat Lain
-          Obat yang mempengaruhi enzim mikrosom hati
Inhibitor atau induser dari sitokrom P-450 (CYP) isoenzim 3A4; potensial terjadi interaksi farmakokinetik. Potensi interaksi farmakokinetik diinduksi dengan kombinasi kontrasepsi estrogen-progestin tidak diketahui; pertimbangkan kemungkinan terjadinya kegagalan dalam kontrasepsi.
-          Pioglitazon dapat menurunkan efektivitas/menggagalkan efek kontraseptif oral yang digunakan, dan menyebabkan ovulasi
-          Dapat mempercepat eliminasi dari beberapa obat tertentu, antara lain: eritromisin, calcium channel blockers (misalnya Cardizem), cisapride, kortikosteroid, siklosporin, takrolimus, triazolam, trimetreksat, dan inhibitor HMG-KoA reduktase (contoh, Lipitor), sehingga menurunkan efektivitasnya.
-          Obat-obat yang dapat meningkatkan atau menurunkan kadar gula darah, antara lain: alkohol, ACE inhibitor (antara lain kaptopril, enalapril, lisinopril), inhibitor antiretroviral protease (misalnya: indinavir, ritonavir, saquinavir), aspirin and aspirin-like drugs, baklofen, beta-blockers (misalnya atenolol, metaprolol, propanolol), obat-obat anti depresi, chromium, cisapride, clonidine, siklosporin, diazoxide, disopyramide, epinephrine, hormon seks perempuan (misalnya estrogen, progestins, pil KB), hormon seks laki-laki atau hormon anabolik, hormon kortikosteroid (prednisone, kortison), hormon tiroid, turunan asam fibrat yang digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol darah (misalnya fenofibrate dan gemfibrozil), glukagon, hormon pertumbuhan (somatropin), guanetidin, isoniazid, lithium, metoklopramid, niasin, nikotin, oktreotid, pentamidin), fenitoin, antibiotika quinolone (misalnya : siproloksasin, levofloksasin, ofloksasin), sulfonamid, takrolimus, tegaserod, diuretika, atorvastatin, oesntan, itrakonazol, ketokonazol, midazolam, nifedipin, topiramat.
-          Obat hipoglikemik oral lain, insulin.

Jumat, 25 Maret 2011

Mouthwash


MOUTHWASH

Produk farmasi meliputi pangan dan kosmetik, Terdapat banyak sekali produk kosmetik yang beredar dimasyarakat. Saat ini kosmetik semakin tidak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari baik untuk perawatan dan fungsi estetis yang digunakan dari  kepala hingga  kaki. Misalnya shampoo, conditioner, lipstick, bedak, hair coloring, moisturizer, body lotion, krim cukur, pasta gigi, dan lain-lain.
Salah satu produk kosmetik yang digunakan untuk perawatan mulut, gusi, dan gigi  adalah mouthwash yang bersifat antibakteri. Sediaan ini bertujuan untuk merawat, menyegarkan, dan mengharumkan nafas atau menghilangkan bau mulut.
Penggunaan antibiotik, misalnya, dapat membunuh bakteri ‘baik’ yang dapat mengakibatkan tumbuhnya bakteri yang tidak diinginkan dan bersifat merugikan misalnya Candida albicans. Sehingga diperlukan antibakteri untuk mengurangi populasi bakteri yang merugikan ini.
Mouthwash harus bersifat non-toksik dan tidak menimbulkan iritasi. Antibacterial agents yang biasa digunakan adalah fenol, thymol, tannic acid, chlorinated thymols, hexachlorophene, dan senyawa ammonium kuartener.
Secara umum, mouthwash dapat diklasfikasikan menjadi:
·         Mouthwash yang mengandung air (biasanya alkohol), perasa, dan pewarna. Biasanya juga mengandung surface-active agents yang berperan dalam proses meresapnya essential oil dan membersihkan gigi dan mulut.
·         Mouthwash yang fungsi utamanya adalah mematikan bakteri yang merugikan yang biasanya banyak terdapat akibat gigi berlubang.
·         Astringents mouthwash yang langsung berefek pada mukosa mulut.
·         Mouthwash yang dapat digunakan setelah diencerkan terlebih dahulu.
·         Buffer Mouthwash yang bekerja sesuai pH larutan. Misalnya alkalin yang dapat berfungsi untuk mereduksi saliva.
·         Deodorizing mouthwash yang bersifat antibakteri atau mekanisme lainnya.
·         Therapeutics mouthwash yang diformulasi untuk mengurangi infeksi, mencegah caries pada gigi, atau mengurangi kondisi patologis pada mulut, gigi, atau tenggorokan.
Klasifikasi ini hanya bertujuan sebagai ilustrasi. Karena satu produk dapat menjadi antiseptik dan astringen, buffer pada pH optimum, dengan tambahan deodorant (selain zat germisida), diproduski dalam konsentasi tertentu,dan bekerja pada kondisi yang spesifik.
Produk mouthwash berbeda satu sama lain sampai batas tertentu. Tetapi ada berbagai bahan yang umum untuk semua jenis. SepertiThese inc:
§   Flavouring - such as eucalyptol or menthol which gives a mouthwash its distinctive taste.Flavouring, seperti: eukaliptol atau mentol pada obat kumur yang memberikan rasa yang khas. Most mouthwashes are mint flavoured. Kebanyakan obat kumur rasa mint.
§   Preservative - this prolongs the life of the mouthwash and prevents the formation of bacteria and other microbes.Pengawet. Bahan ini akan memperpanjang masa pemakaian obat kumur dan mencegah pembentukan bakteri dan mikroba lainnya. An example of this is sodium benzoate. Contohnya adalah natrium benzoat.
§   Water - an essential component of a mouthwash which helps to liquefy all of the ingredients.Air merupakan  komponen penting dari suatu obat kumur yang membantu untuk mencairkan semua bahan.
§   Sweeteners - these enhance the taste of a mouthwash.Pemanis. Bahan ini meningkatkan rasa obat kumur. Examples of these include sodium saccharine and sucralose. Contoh bahan ini termasuk sakarin natrium dan sucralose.
§   Colouring - this is added for aesthetic reasons, to improve the visual attractiveness of the mouthwash.Pewarna. Bahan ini ditambahkan untuk alasan estetika, untuk meningkatkan daya tarik visual obat kumur.
§   Fluoride - this chemical is often added to water filtration systems and toothpaste as a means of further protection against tooth decay.Fluorida. Bahan kimia ini sering ditambahkan ke sistem penyaringan air dan pasta gigi sebagai sarana perlindungan lebih lanjut terhadap kerusakan gigi. It also helps to strengthen the teeth. Hal ini juga membantu memperkuat gigi.
§   Detergent - an essential part of the mix which helps with the removal of plaque and food debris from the teeth.Deterjen merupakan bagian penting dari campuran yang membantu pengangkatan plak dan sisa-sisa makanan dari gigi.
§   Calcium - this also helps to strengthen the teeth and so protect them from tooth decay.Kalsium juga membantu memperkuat gigi dan melindungi dari kerusakan gigi. Included for the same reasons as fluoride. Termasuk untuk alasan yang sama seperti fluoride.
§   Antiseptic - there are several types of antiseptic which all have anti-bacterial properties and are used to attack the build up of plaque on the teeth.Antiseptik. Ada beberapa jenis antiseptik yang memiliki sifat anti-bakteri dan digunakan untuk mencegah pembentukan plak pada gigi. Antiseptic mouthwashes are popular with people who have a mouth infection, bad breath or gum disease. Antiseptik pada mouthwash biasanya digunakan oleh orang-orang yang memiliki infeksi mulut, bau mulut atau penyakit gusi.Examples of these include chlorhexidine gluconate and cetylpyridinium chloride. Contohnya meliputi chlorhexidine glukonat dan klorida cetylpyridinium.
§  Alcohol - this is considered an important part of a mouthwash as it has a strong anti-bacterial Alkohol - ini dianggap merupakan bagian penting dari obat kumur karena memiliki efek anti-bakteri yang kuat. It removes germs and bacteria from the mouth which are responsible for tooth decay and enhances the effects of similar ingredients. Alkohol menghilangkan kuman dan bakteri dari mulut yang menyebabkan kerusakan gigi dan meningkatkan efek dari bahan serupa. Alcohol mouthwashes must not be used by childrObat kumur yang mengandung alkohol tidak boleh digunakan oleh anak-anak.
FORMULA
Mouthwash berbahan dasar sabun
Untuk mouthwash yang berfungsi untuk membersihkan dan menyegarkan mulut tanpa efek antibakteri  dapat menggunakan formula 1.

Konstituen                                                    per cent
Powdered soap                                              2
Glycerine                                                       15,0
Alcohol                                                          20,0
Water                                                              63,0
Flavour                                                          q.s

Detergen sintetik yang bersifat non-iritant dapat ditambahkan pada formula di atas untuk menghasilkan busa.
Thymol (Isopropyl Metacresol)
Thymol dapat larut dalam alcohol. Larutan yang mengandung boraks diencerkan dalam konsentrasi 5 hingga 20% (formula 2)

Konstituen                                                    per cent
Thymol                                                             0,03
Alcohol                                                            3,00
Borax                                                                2,00
Sodium bicarbonate                                                  1,00
Glycerine                                                       10,00
Flavour                                                             q.s
Water                                                        to 100,00

SYARAT PRODUK
o   Bersifat antiseptik jika diencerkan ataupun dalam penggunaan normal
o   Memiliki rasa yang segar, memberi kesan ‘bersih’pada mulut
o   Tidak mahal
o   Atraktif (pengemasan dan tampilan produk).
Efek yang diinginkan dalam mouthwash adalah:
Ø  Efek mekanis dalam membilas
Ø  Efek antiseptic yang terdapat dalam mouthwash
Ø  Efek minyak esensial dalam penambah rasa.
Zat antiseptik yang dapat digunakan pada mouthwash
Chlorinated phenols
Parachlormetacresol dan parachlormetaxylenol sesuai untuk mouthwash selain juga digunakan sebagai antiseptik. Selain itu terdapat pula beberapa senyawa fenol yang dapat digunakan namun tidak seluruhnya karena berbagai faktor misalnya rasa yang tidak enak, sukar larut, dapat dengan cepat berubah warna atau megalami degradasi, kurangnya informasi mengnai toxicology, dan harga bahan yang tinggi. Beberapa fenol yang sering digunakan adalah:
ü  Beta-naphtol dalam konsentrasi sekitar 0,3 hingga 0,5% dalam larutan air dan alcohol.
ü  Thymol yang merupakan slaah satu derivate essencial oil amun sekarang dapat disintesis. Biasanya digunakan dalam konsentrasi 0,1%
ü  Carvacrol, isomer dari thymol
ü  Chlorothymol merupakan p-kloro derivat timol, biasanya digunakan dalam konsentrasi dari 0,05% hingga 0,1%
ü  Amyl-,hexyl-,heptyl-, dan octylphenols digunakan dalam konsentrasi 0,05 hingga 0,3%
ü  Hexylresorcinol yang digunakan dalam konsentrasi 0,05 hingga 0,1%
ü  Hexachlorophene yang merupakan phenol antibakteri yang paling sering digunakan dengan konsentrasi 0,02 hingga 0,2%
ü  Phenol digunakan dalam 0,1 hingga 1%

Beberapa alasan digunakannya fenol sebagai antibakteri adalah:
v  Karena termasuk derivat hidroksibenzen yang memiliki sifat bakterisid
v  Secara struktur, efek mikrobisid dapat berasal dari alkilasi, halogenasi, dan hidroksilasi
v  Senyawa phenol lebih aktif jika dalam bentuk hidroksil dan lebih aktif dalam pelarut air dibandingkan dalam pelarut lainnya.
v  Kelarutan derivatitive fenol dalam air berkurang dengan alkilasi atau halogenasi namn biasanya meningkat dengan hidroksilasi.
Senyawa ammonium kuartener
Senyawa ammonium kuartener digunakan sebagai antibakteri dan deodorant.
Namun dalam penggunaannya dalam produk sering memberikan rasa pahit dan efek yang tidak diharapkan setelah menggunakannya.

Karakteristik senyawa ini adalah:
·         Pada umumnya kuartener incompatible dengan detergen anionic dan senyawa lainnya
·         Tes koefisien phenol yang dilakukan pada senyawa ini bukan merupakan metode yang tepat untuk melihat aktivitas senyawa ini
·         Senyawa kuartener pada umumnya efektif pada bakteri dan fungi yang mmiliki spektru yang luas
·         Sebagian besar kuartener aktif di bawah pH netral, kecuali cetylpyrinium chloride dan beberapa lainnya efektif diatas pH tersebut.
 
MINYAK ESENSIAL
Minyak esensial pada mouthwash digunakan untuk menentukan rasa namun banyak juga yang berfungsi sbagai antibakteri misalnya cinnamon, cassia, clove, eucalyptus, thyme peppermint,anise, dan wintergreen, juga derivate-derivat thymol, eucalyptol,anethole,dan metil salisilat. Hal ini disebabkan karena minyak esensial ini mengandung konsentarsi aldehid aromatic atau alcohol yang tinggi yang bersifat antibakteri walaupun asam dan ester yang terdapat pada minyak esensial ini tidak berfungsi sebagai atibakteri.

ZAT ANTIBAKTERI LAINNYA
§  Asam bezoat yang bersifat antibakteri, tidak membahayakan membran mukosa dan struktur gigi, juga memiliki rasa yang baik.
§  Formaldehyde yang bersifat germisida kuat namun memberi efek pada jaringan oral.
§  Potassium chlorate yang kadang-kadang masih digunakan untuk infeksi oral namun dapat mengakbatkan hemoglobinuria.
§  Tyrothrycin dan gramicidin merupakan antibiotik yang stabil pada larutan sehingga memungkinkan dalam formula mouthwash namun saat ini tdak digunakan sejak tahun 1967.
§  Iodine yang juga bersifat antiseptik
§  Chlorine dalam konsentrasi 2 hingga 4%
§  8-hydroxyquinoline (jarang) begitu juga citrate atau sulfat namun memberikan rasa yang kurang enak dapat digunakan pada konsentrasi 0,05 hingga 0,2%
§  Derifat Nitrofrazone yag memiliki sifat antibakteri pada spectrum luas.
§  Senyawa organic merkuri yang dapat digunakan pada mouthwash namun memiliki toksisitas yang tinggi
§  Sodium perborate, urea peroxide, dan senyawa lainnya.

BAHAN ASTRINGENTS
Senyawa zinc dan alumunium biasanya digunakan sebagai bahan astringen. Zink klorida, zink asetat, dan alumunium potassium sulfat dapat digunakan pada konsentrasi 0,05 hingga 0,2%.  Astringen berfungsi dalam memberikan perlindungan pada bagian mukosa yang mengalami radang.

BAHAN DEODORAN
Mekanisme efek deodorant ini adalah:
·         Membersihkan gigi dan jaringannya sehingga menghilangkan kooran yang dapat berfermentasi.
·         Menghambat bakteri dan aktivitas enzimnya dalam mlut sehingga tidak mengakibatkan bau mulut.
·         Komposisi yang memodifikasi atau mengeliminasi zat-zat yang menghasilkan bau mlut melalui reaksi kimia atau penyerapan secara fisika.
·         Mensubtitusi dengan efek masking.

ALKOHOL
Fungsi alkohol dalam formula adalah:
o        Mempengaruhi kelarutan minyak esensial dan senyawa organic lainnya yang meiliki derajat kelarutan yang kecil dalam air.
o        Mengurangi tegangan permukaan sehingga dapat memabasahi dan mengakibatkan efek penetrasi pada zat yang bersifat antibakteri, astringent, dan deodorant.

Dalam sebuah media, dilaporkan tentang hubungan antara obat kumur berbasis alkohol dan kanker. Findings from this research suggest that using a mouthwash can increase your risk of oral cancer. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa menggunakan obat kumur bisa meningkatkan risiko kanker mulut.
However this research is inconclusiNamun penelitian ini adalah tidak meyakinkan. Other factors may be involved, for example smoking, excess alcohol consumption and poor oral care. Faktor lain mungkin terlibat, misalnya merokok, konsumsi alkohol berlebihan dan perawatan mulut yang buruk. These are all risk factors for oral cancer. Ini adalah faktor risiko untuk kanker mulut.
Cancer Research UK and The British Dental Health Foundation argue that more research is needed to determine if there is a link or not between mouthwashes and oral cancer.            Penelitian Kanker Inggris dan The British Dental Health Foundation menyatakan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah ada hubungan atau tidak antara mouthwash dan kanker mulut.

Does a tooth whitening mouthwash workEfek samping dari penggunaan Mouthwash
Mouthwashes are considered safe to use although children and those with drink problems should avoid the alcohol based variety.            Mouthwash dianggap aman untuk digunakan pada anak-anak. Bagi mereka yang bermasalah, harus menghindari minum alkohol berbagai berbasis, karena dapat menyebabkan iritasi pada orang yang menderita gangguan pencernaan seperti refluks asam dan panas yang disebabkan oleh tingkat keasaman tinggi. In this case it is better to choose a mouthwash which has a neutral PH factor rather than the acidic varieties. Dalam hal ini lebih baik untuk memilih obat kumur yang memiliki faktor PH netral daripada varietas asam.