Kamis, 10 Februari 2011

Ayahku

Ayahku,
Ia bukanlah seorang yang berpendidikan tinggi
Bukan pula seorang pejabat
Ataupun profesi terpandang lainnya

Ia hanya seorang yang yatim sejak kecil
Hidup sebagai seorang yang miskin di negeri yang baru saja merdeka
Dulunya ia adalah seorang pemuda yang nakal
Namun tetap patuh terhadap perintah ibunya
Namun sesungguhnya, ia adalah seorang yang sangat penyayang

Dan aku, anaknya, mengenal ia sebagai seorang ayah yang sempurna
Bukan karena ia mampu memberikanku kemewahan,
Memenuhi semua yang aku pinta,
Namun, lebih dari semua itu,
Karena nasihat-nasihatnya ketika aku pulang ke rumah
Nasihat-nasihat yang kadang disampaikan
Dengan cara yang menyakitkan hati,
Namun, sekali lagi aku dapat menyelami makna dari setiap kata yang diungkapkannya

Sesungguhnya ia adalah seorang ayah yang sangat baik,
Ia memang tidak pernah merngecap pendidikan yang tinggi
Namun menurutku, ia lebih pintar dari professor-profesor yang mengajarku di bangku kuliah

Meskipun, menurut orang kebanyakan
Ia adalah orang yang patut ditakuti karena ketegasannya,
Orang yang selalu keras dalam tindakannya,
Namun sesungguhnya ia adalah sosok yang sangat lembut
Meskipun terkadang aku sendiri sedikit tidak menerima sikapnya
Ketika ia tidak dapat menguasai dirinya sendiri
Namun, aku tahu itu bukan dirinya
Ya, sekali lagi aku tetap mengenalnya sebagai ayah yang pengasih...

Ia memang seorang yang tidak berpengaruh dalam hal jumlah ijazah
Namun, ia memiliki cita-cita yang sangat mulia,
Bagaimanapun tidak mampunya ia,
Aku menjadi seorang yang mengecap pendidikan tertinggi
Merupakan hal yang sangat diinginkannya

Mungkin bagi kalian, hal ini terlalu lumrah
Karena itu memang hal yang seharusnya dilakukan oleh seorang kepala keluarga
Namun, sekali lagi tidak menurutku,
Kalian tidak mengenalnya
Di tengah pemikiran sederhana yang dimiliki oleh orang-orang di sekitarnya
Ia telah memiliki perencanaan yang matang untuk masa depan anaknya

Ia adalah ayah terhebat menurutku
Terserah menurut kalian
Dalam diamnya, aku mampu melihat sebuah makna
Dalam tiap perkataannya,
Aku dapat mengambil hikmah
Dan dalam marahnya,
Aku dapat memetik sebuah pelajaran
Pelajaran yang lebih berharga
Dari ilmu-ilmu yang dikeluarkan oleh professor-professor tak bermoral itu!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar