Jumat, 30 Maret 2012

Karena Menulis Itu, Sangat Menyenangkan!

Sekira dua bulan yang lalu, saya mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Salah satu program yang wajib diikuti sebelum menyusun tugas akhir berupa skripsi. Kegiatan ini mengantar saya merasakan bagaimana hidup di pelosok, jauh dari berbagai kemudahan dan tersedianya fasilitas seperti di kota.

Sebelum berangkat ke lokasi KKN, saya menyiapkan satu buku kecil khusus yang akan kujadikan teman berbagi selama di sana. Setiap hari selama di sana, saya menyempatkan untuk menulis apa yang saya alami dan rasakan pada hari itu. Terkadang, beberapa teman menegur sedikit mengejek kebiasaan saya ini. Bagi saya tak ada masalah. “Mereka hanya belum tahu, bagaimana nikmatnya menulis.” pikirku.

_dua bulan kemudian_

Hari ini Sabtu. Sebagai mahasiswi Farmasi semester akhir, kegiatan akademik di kampus sudah mulai menurun. Tak seperti semester sebelumnya, yang rasa-rasanya tujuh hari dalam sepekan itu tak cukup hanya untuk praktikum di laboratorium.

Setelah menyelesaikan semua pekerjaan di kos (yah, belajar jadi ibu rumah tangga sebelum waktunya..^^), buku kecil yang kumaksud tadi tiba-tiba menarik perhatianku. Kubuka lembar pertama,

“It’s about my story in Marioriaja Village. Hopefully, will be a nice moment, that’s hard for me to forget it…”

Tulisan ini yang kutemukan di lembar pertamanya.

Aku tersenyum kecil…^_^

Kubuka lembar kedua… “The First Day” Tulisan ini semakin memicingkan mataku karena tersenyum.

Demikian hingga lembar-lembar selanjutnya…

Sangat menyenangkan! Tersenyum, serasa mendengar keluhan, riang tawa, dan tangis diri sendiri dua bulan yang lalu. Seolah menonton drama kehidupan diri sendiri dua bulan lalu. Terkadang, saya merasa bingung, karena beberapa dari moment itu, sudah tidak tersimpan di memori otakku.

Kawan, saya hanya ingin menyampaikan,

menulis itu menyenangkan! mengikat makna dari tiap peristiwa. Karena memori otak tak setangguh coretan pena…

Menulislah, karena suatu saat kau akan dapati dirimu tersenyum simpul hingga lebar karena tulisan itu. Demikian pula dengan keinginanmu. Tulislah ia secara nyata. jangan hanya disimpan di memori, karena suatu saat kau akan lupa! Tulislah keinginan itu, sebanyak apapun ia. Hingga nanti kau akan dapati tulisan-tulisan itu hanya berupa coretan karena kau telah meraihnya satu demi satu………

Tidak ada komentar:

Posting Komentar