MOUTHWASH
Produk farmasi meliputi pangan dan kosmetik, Terdapat banyak sekali produk kosmetik yang beredar dimasyarakat. Saat ini kosmetik semakin tidak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari baik untuk perawatan dan fungsi estetis yang digunakan dari kepala hingga kaki. Misalnya shampoo, conditioner, lipstick, bedak, hair coloring, moisturizer, body lotion, krim cukur, pasta gigi, dan lain-lain.
Salah satu produk kosmetik yang digunakan untuk perawatan mulut, gusi, dan gigi adalah mouthwash yang bersifat antibakteri. Sediaan ini bertujuan untuk merawat, menyegarkan, dan mengharumkan nafas atau menghilangkan bau mulut.
Penggunaan antibiotik, misalnya, dapat membunuh bakteri ‘baik’ yang dapat mengakibatkan tumbuhnya bakteri yang tidak diinginkan dan bersifat merugikan misalnya Candida albicans. Sehingga diperlukan antibakteri untuk mengurangi populasi bakteri yang merugikan ini.
Mouthwash harus bersifat non-toksik dan tidak menimbulkan iritasi. Antibacterial agents yang biasa digunakan adalah fenol, thymol, tannic acid, chlorinated thymols, hexachlorophene, dan senyawa ammonium kuartener.
Secara umum, mouthwash dapat diklasfikasikan menjadi:
· Mouthwash yang mengandung air (biasanya alkohol), perasa, dan pewarna. Biasanya juga mengandung surface-active agents yang berperan dalam proses meresapnya essential oil dan membersihkan gigi dan mulut.
· Mouthwash yang fungsi utamanya adalah mematikan bakteri yang merugikan yang biasanya banyak terdapat akibat gigi berlubang.
· Astringents mouthwash yang langsung berefek pada mukosa mulut.
· Mouthwash yang dapat digunakan setelah diencerkan terlebih dahulu.
· Buffer Mouthwash yang bekerja sesuai pH larutan. Misalnya alkalin yang dapat berfungsi untuk mereduksi saliva.
· Deodorizing mouthwash yang bersifat antibakteri atau mekanisme lainnya.
· Therapeutics mouthwash yang diformulasi untuk mengurangi infeksi, mencegah caries pada gigi, atau mengurangi kondisi patologis pada mulut, gigi, atau tenggorokan.
Klasifikasi ini hanya bertujuan sebagai ilustrasi. Karena satu produk dapat menjadi antiseptik dan astringen, buffer pada pH optimum, dengan tambahan deodorant (selain zat germisida), diproduski dalam konsentasi tertentu,dan bekerja pada kondisi yang spesifik.
Produk mouthwash berbeda satu sama lain sampai batas tertentu. Tetapi ada berbagai bahan yang umum untuk semua jenis. Seperti :
§ Flavouring, seperti: eukaliptol atau mentol pada obat kumur yang memberikan rasa yang khas. Kebanyakan obat kumur rasa mint.
§ Pengawet. Bahan ini akan memperpanjang masa pemakaian obat kumur dan mencegah pembentukan bakteri dan mikroba lainnya. Contohnya adalah natrium benzoat.
§ Air merupakan komponen penting dari suatu obat kumur yang membantu untuk mencairkan semua bahan.
§ Pemanis. Bahan ini meningkatkan rasa obat kumur. Contoh bahan ini termasuk sakarin natrium dan sucralose.
§ Pewarna. Bahan ini ditambahkan untuk alasan estetika, untuk meningkatkan daya tarik visual obat kumur.
§ Fluorida. Bahan kimia ini sering ditambahkan ke sistem penyaringan air dan pasta gigi sebagai sarana perlindungan lebih lanjut terhadap kerusakan gigi. Hal ini juga membantu memperkuat gigi.
§ Deterjen merupakan bagian penting dari campuran yang membantu pengangkatan plak dan sisa-sisa makanan dari gigi.
§ Kalsium juga membantu memperkuat gigi dan melindungi dari kerusakan gigi. Termasuk untuk alasan yang sama seperti fluoride.
§ Antiseptik. Ada beberapa jenis antiseptik yang memiliki sifat anti-bakteri dan digunakan untuk mencegah pembentukan plak pada gigi. Antiseptik pada mouthwash biasanya digunakan oleh orang-orang yang memiliki infeksi mulut, bau mulut atau penyakit gusi. Contohnya meliputi chlorhexidine glukonat dan klorida cetylpyridinium.
§ Alkohol - ini dianggap merupakan bagian penting dari obat kumur karena memiliki efek anti-bakteri yang kuat. Alkohol menghilangkan kuman dan bakteri dari mulut yang menyebabkan kerusakan gigi dan meningkatkan efek dari bahan serupa. Obat kumur yang mengandung alkohol tidak boleh digunakan oleh anak-anak.
FORMULA
Mouthwash berbahan dasar sabun
Untuk mouthwash yang berfungsi untuk membersihkan dan menyegarkan mulut tanpa efek antibakteri dapat menggunakan formula 1.
Konstituen per cent
Powdered soap 2
Glycerine 15,0
Alcohol 20,0
Water 63,0
Flavour q.s
Detergen sintetik yang bersifat non-iritant dapat ditambahkan pada formula di atas untuk menghasilkan busa.
Thymol (Isopropyl Metacresol)
Thymol dapat larut dalam alcohol. Larutan yang mengandung boraks diencerkan dalam konsentrasi 5 hingga 20% (formula 2)
Konstituen per cent
Thymol 0,03
Alcohol 3,00
Borax 2,00
Sodium bicarbonate 1,00
Glycerine 10,00
Flavour q.s
Water to 100,00
SYARAT PRODUK
o Bersifat antiseptik jika diencerkan ataupun dalam penggunaan normal
o Memiliki rasa yang segar, memberi kesan ‘bersih’pada mulut
o Tidak mahal
o Atraktif (pengemasan dan tampilan produk).
Ø Efek mekanis dalam membilas
Ø Efek antiseptic yang terdapat dalam mouthwash
Ø Efek minyak esensial dalam penambah rasa.
Zat antiseptik yang dapat digunakan pada mouthwash
Chlorinated phenols
Parachlormetacresol dan parachlormetaxylenol sesuai untuk mouthwash selain juga digunakan sebagai antiseptik. Selain itu terdapat pula beberapa senyawa fenol yang dapat digunakan namun tidak seluruhnya karena berbagai faktor misalnya rasa yang tidak enak, sukar larut, dapat dengan cepat berubah warna atau megalami degradasi, kurangnya informasi mengnai toxicology, dan harga bahan yang tinggi. Beberapa fenol yang sering digunakan adalah:
ü Beta-naphtol dalam konsentrasi sekitar 0,3 hingga 0,5% dalam larutan air dan alcohol.
ü Thymol yang merupakan slaah satu derivate essencial oil amun sekarang dapat disintesis. Biasanya digunakan dalam konsentrasi 0,1%
ü Carvacrol, isomer dari thymol
ü Chlorothymol merupakan p-kloro derivat timol, biasanya digunakan dalam konsentrasi dari 0,05% hingga 0,1%
ü Amyl-,hexyl-,heptyl-, dan octylphenols digunakan dalam konsentrasi 0,05 hingga 0,3%
ü Hexylresorcinol yang digunakan dalam konsentrasi 0,05 hingga 0,1%
ü Hexachlorophene yang merupakan phenol antibakteri yang paling sering digunakan dengan konsentrasi 0,02 hingga 0,2%
ü Phenol digunakan dalam 0,1 hingga 1%
Beberapa alasan digunakannya fenol sebagai antibakteri adalah:
v Karena termasuk derivat hidroksibenzen yang memiliki sifat bakterisid
v Secara struktur, efek mikrobisid dapat berasal dari alkilasi, halogenasi, dan hidroksilasi
v Senyawa phenol lebih aktif jika dalam bentuk hidroksil dan lebih aktif dalam pelarut air dibandingkan dalam pelarut lainnya.
v Kelarutan derivatitive fenol dalam air berkurang dengan alkilasi atau halogenasi namn biasanya meningkat dengan hidroksilasi.
Senyawa ammonium kuartener
Senyawa ammonium kuartener digunakan sebagai antibakteri dan deodorant.
Namun dalam penggunaannya dalam produk sering memberikan rasa pahit dan efek yang tidak diharapkan setelah menggunakannya.
Karakteristik senyawa ini adalah:
· Pada umumnya kuartener incompatible dengan detergen anionic dan senyawa lainnya
· Tes koefisien phenol yang dilakukan pada senyawa ini bukan merupakan metode yang tepat untuk melihat aktivitas senyawa ini
· Senyawa kuartener pada umumnya efektif pada bakteri dan fungi yang mmiliki spektru yang luas
· Sebagian besar kuartener aktif di bawah pH netral, kecuali cetylpyrinium chloride dan beberapa lainnya efektif diatas pH tersebut.
MINYAK ESENSIAL
Minyak esensial pada mouthwash digunakan untuk menentukan rasa namun banyak juga yang berfungsi sbagai antibakteri misalnya cinnamon, cassia, clove, eucalyptus, thyme peppermint,anise, dan wintergreen, juga derivate-derivat thymol, eucalyptol,anethole,dan metil salisilat. Hal ini disebabkan karena minyak esensial ini mengandung konsentarsi aldehid aromatic atau alcohol yang tinggi yang bersifat antibakteri walaupun asam dan ester yang terdapat pada minyak esensial ini tidak berfungsi sebagai atibakteri.
ZAT ANTIBAKTERI LAINNYA
§ Asam bezoat yang bersifat antibakteri, tidak membahayakan membran mukosa dan struktur gigi, juga memiliki rasa yang baik.
§ Formaldehyde yang bersifat germisida kuat namun memberi efek pada jaringan oral.
§ Potassium chlorate yang kadang-kadang masih digunakan untuk infeksi oral namun dapat mengakbatkan hemoglobinuria.
§ Tyrothrycin dan gramicidin merupakan antibiotik yang stabil pada larutan sehingga memungkinkan dalam formula mouthwash namun saat ini tdak digunakan sejak tahun 1967.
§ Iodine yang juga bersifat antiseptik
§ Chlorine dalam konsentrasi 2 hingga 4%
§ 8-hydroxyquinoline (jarang) begitu juga citrate atau sulfat namun memberikan rasa yang kurang enak dapat digunakan pada konsentrasi 0,05 hingga 0,2%
§ Derifat Nitrofrazone yag memiliki sifat antibakteri pada spectrum luas.
§ Senyawa organic merkuri yang dapat digunakan pada mouthwash namun memiliki toksisitas yang tinggi
§ Sodium perborate, urea peroxide, dan senyawa lainnya.
BAHAN ASTRINGENTS
Senyawa zinc dan alumunium biasanya digunakan sebagai bahan astringen. Zink klorida, zink asetat, dan alumunium potassium sulfat dapat digunakan pada konsentrasi 0,05 hingga 0,2%. Astringen berfungsi dalam memberikan perlindungan pada bagian mukosa yang mengalami radang.
BAHAN DEODORAN
Mekanisme efek deodorant ini adalah:
· Membersihkan gigi dan jaringannya sehingga menghilangkan kooran yang dapat berfermentasi.
· Menghambat bakteri dan aktivitas enzimnya dalam mlut sehingga tidak mengakibatkan bau mulut.
· Komposisi yang memodifikasi atau mengeliminasi zat-zat yang menghasilkan bau mlut melalui reaksi kimia atau penyerapan secara fisika.
· Mensubtitusi dengan efek masking.
ALKOHOL
Fungsi alkohol dalam formula adalah:
o Mempengaruhi kelarutan minyak esensial dan senyawa organic lainnya yang meiliki derajat kelarutan yang kecil dalam air.
o Mengurangi tegangan permukaan sehingga dapat memabasahi dan mengakibatkan efek penetrasi pada zat yang bersifat antibakteri, astringent, dan deodorant.
Dalam sebuah media, dilaporkan tentang hubungan antara obat kumur berbasis alkohol dan kanker. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa menggunakan obat kumur bisa meningkatkan risiko kanker mulut.
Namun penelitian ini adalah tidak meyakinkan. Faktor lain mungkin terlibat, misalnya merokok, konsumsi alkohol berlebihan dan perawatan mulut yang buruk. Ini adalah faktor risiko untuk kanker mulut.
Penelitian Kanker Inggris dan The British Dental Health Foundation menyatakan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah ada hubungan atau tidak antara mouthwash dan kanker mulut.
Efek samping dari penggunaan Mouthwash
Mouthwash dianggap aman untuk digunakan pada anak-anak. Bagi mereka yang bermasalah, harus menghindari minum alkohol berbagai berbasis, karena dapat menyebabkan iritasi pada orang yang menderita gangguan pencernaan seperti refluks asam dan panas yang disebabkan oleh tingkat keasaman tinggi. Dalam hal ini lebih baik untuk memilih obat kumur yang memiliki faktor PH netral daripada varietas asam.