Jumat, 25 Maret 2011

Mouthwash


MOUTHWASH

Produk farmasi meliputi pangan dan kosmetik, Terdapat banyak sekali produk kosmetik yang beredar dimasyarakat. Saat ini kosmetik semakin tidak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari baik untuk perawatan dan fungsi estetis yang digunakan dari  kepala hingga  kaki. Misalnya shampoo, conditioner, lipstick, bedak, hair coloring, moisturizer, body lotion, krim cukur, pasta gigi, dan lain-lain.
Salah satu produk kosmetik yang digunakan untuk perawatan mulut, gusi, dan gigi  adalah mouthwash yang bersifat antibakteri. Sediaan ini bertujuan untuk merawat, menyegarkan, dan mengharumkan nafas atau menghilangkan bau mulut.
Penggunaan antibiotik, misalnya, dapat membunuh bakteri ‘baik’ yang dapat mengakibatkan tumbuhnya bakteri yang tidak diinginkan dan bersifat merugikan misalnya Candida albicans. Sehingga diperlukan antibakteri untuk mengurangi populasi bakteri yang merugikan ini.
Mouthwash harus bersifat non-toksik dan tidak menimbulkan iritasi. Antibacterial agents yang biasa digunakan adalah fenol, thymol, tannic acid, chlorinated thymols, hexachlorophene, dan senyawa ammonium kuartener.
Secara umum, mouthwash dapat diklasfikasikan menjadi:
·         Mouthwash yang mengandung air (biasanya alkohol), perasa, dan pewarna. Biasanya juga mengandung surface-active agents yang berperan dalam proses meresapnya essential oil dan membersihkan gigi dan mulut.
·         Mouthwash yang fungsi utamanya adalah mematikan bakteri yang merugikan yang biasanya banyak terdapat akibat gigi berlubang.
·         Astringents mouthwash yang langsung berefek pada mukosa mulut.
·         Mouthwash yang dapat digunakan setelah diencerkan terlebih dahulu.
·         Buffer Mouthwash yang bekerja sesuai pH larutan. Misalnya alkalin yang dapat berfungsi untuk mereduksi saliva.
·         Deodorizing mouthwash yang bersifat antibakteri atau mekanisme lainnya.
·         Therapeutics mouthwash yang diformulasi untuk mengurangi infeksi, mencegah caries pada gigi, atau mengurangi kondisi patologis pada mulut, gigi, atau tenggorokan.
Klasifikasi ini hanya bertujuan sebagai ilustrasi. Karena satu produk dapat menjadi antiseptik dan astringen, buffer pada pH optimum, dengan tambahan deodorant (selain zat germisida), diproduski dalam konsentasi tertentu,dan bekerja pada kondisi yang spesifik.
Produk mouthwash berbeda satu sama lain sampai batas tertentu. Tetapi ada berbagai bahan yang umum untuk semua jenis. SepertiThese inc:
§   Flavouring - such as eucalyptol or menthol which gives a mouthwash its distinctive taste.Flavouring, seperti: eukaliptol atau mentol pada obat kumur yang memberikan rasa yang khas. Most mouthwashes are mint flavoured. Kebanyakan obat kumur rasa mint.
§   Preservative - this prolongs the life of the mouthwash and prevents the formation of bacteria and other microbes.Pengawet. Bahan ini akan memperpanjang masa pemakaian obat kumur dan mencegah pembentukan bakteri dan mikroba lainnya. An example of this is sodium benzoate. Contohnya adalah natrium benzoat.
§   Water - an essential component of a mouthwash which helps to liquefy all of the ingredients.Air merupakan  komponen penting dari suatu obat kumur yang membantu untuk mencairkan semua bahan.
§   Sweeteners - these enhance the taste of a mouthwash.Pemanis. Bahan ini meningkatkan rasa obat kumur. Examples of these include sodium saccharine and sucralose. Contoh bahan ini termasuk sakarin natrium dan sucralose.
§   Colouring - this is added for aesthetic reasons, to improve the visual attractiveness of the mouthwash.Pewarna. Bahan ini ditambahkan untuk alasan estetika, untuk meningkatkan daya tarik visual obat kumur.
§   Fluoride - this chemical is often added to water filtration systems and toothpaste as a means of further protection against tooth decay.Fluorida. Bahan kimia ini sering ditambahkan ke sistem penyaringan air dan pasta gigi sebagai sarana perlindungan lebih lanjut terhadap kerusakan gigi. It also helps to strengthen the teeth. Hal ini juga membantu memperkuat gigi.
§   Detergent - an essential part of the mix which helps with the removal of plaque and food debris from the teeth.Deterjen merupakan bagian penting dari campuran yang membantu pengangkatan plak dan sisa-sisa makanan dari gigi.
§   Calcium - this also helps to strengthen the teeth and so protect them from tooth decay.Kalsium juga membantu memperkuat gigi dan melindungi dari kerusakan gigi. Included for the same reasons as fluoride. Termasuk untuk alasan yang sama seperti fluoride.
§   Antiseptic - there are several types of antiseptic which all have anti-bacterial properties and are used to attack the build up of plaque on the teeth.Antiseptik. Ada beberapa jenis antiseptik yang memiliki sifat anti-bakteri dan digunakan untuk mencegah pembentukan plak pada gigi. Antiseptic mouthwashes are popular with people who have a mouth infection, bad breath or gum disease. Antiseptik pada mouthwash biasanya digunakan oleh orang-orang yang memiliki infeksi mulut, bau mulut atau penyakit gusi.Examples of these include chlorhexidine gluconate and cetylpyridinium chloride. Contohnya meliputi chlorhexidine glukonat dan klorida cetylpyridinium.
§  Alcohol - this is considered an important part of a mouthwash as it has a strong anti-bacterial Alkohol - ini dianggap merupakan bagian penting dari obat kumur karena memiliki efek anti-bakteri yang kuat. It removes germs and bacteria from the mouth which are responsible for tooth decay and enhances the effects of similar ingredients. Alkohol menghilangkan kuman dan bakteri dari mulut yang menyebabkan kerusakan gigi dan meningkatkan efek dari bahan serupa. Alcohol mouthwashes must not be used by childrObat kumur yang mengandung alkohol tidak boleh digunakan oleh anak-anak.
FORMULA
Mouthwash berbahan dasar sabun
Untuk mouthwash yang berfungsi untuk membersihkan dan menyegarkan mulut tanpa efek antibakteri  dapat menggunakan formula 1.

Konstituen                                                    per cent
Powdered soap                                              2
Glycerine                                                       15,0
Alcohol                                                          20,0
Water                                                              63,0
Flavour                                                          q.s

Detergen sintetik yang bersifat non-iritant dapat ditambahkan pada formula di atas untuk menghasilkan busa.
Thymol (Isopropyl Metacresol)
Thymol dapat larut dalam alcohol. Larutan yang mengandung boraks diencerkan dalam konsentrasi 5 hingga 20% (formula 2)

Konstituen                                                    per cent
Thymol                                                             0,03
Alcohol                                                            3,00
Borax                                                                2,00
Sodium bicarbonate                                                  1,00
Glycerine                                                       10,00
Flavour                                                             q.s
Water                                                        to 100,00

SYARAT PRODUK
o   Bersifat antiseptik jika diencerkan ataupun dalam penggunaan normal
o   Memiliki rasa yang segar, memberi kesan ‘bersih’pada mulut
o   Tidak mahal
o   Atraktif (pengemasan dan tampilan produk).
Efek yang diinginkan dalam mouthwash adalah:
Ø  Efek mekanis dalam membilas
Ø  Efek antiseptic yang terdapat dalam mouthwash
Ø  Efek minyak esensial dalam penambah rasa.
Zat antiseptik yang dapat digunakan pada mouthwash
Chlorinated phenols
Parachlormetacresol dan parachlormetaxylenol sesuai untuk mouthwash selain juga digunakan sebagai antiseptik. Selain itu terdapat pula beberapa senyawa fenol yang dapat digunakan namun tidak seluruhnya karena berbagai faktor misalnya rasa yang tidak enak, sukar larut, dapat dengan cepat berubah warna atau megalami degradasi, kurangnya informasi mengnai toxicology, dan harga bahan yang tinggi. Beberapa fenol yang sering digunakan adalah:
ü  Beta-naphtol dalam konsentrasi sekitar 0,3 hingga 0,5% dalam larutan air dan alcohol.
ü  Thymol yang merupakan slaah satu derivate essencial oil amun sekarang dapat disintesis. Biasanya digunakan dalam konsentrasi 0,1%
ü  Carvacrol, isomer dari thymol
ü  Chlorothymol merupakan p-kloro derivat timol, biasanya digunakan dalam konsentrasi dari 0,05% hingga 0,1%
ü  Amyl-,hexyl-,heptyl-, dan octylphenols digunakan dalam konsentrasi 0,05 hingga 0,3%
ü  Hexylresorcinol yang digunakan dalam konsentrasi 0,05 hingga 0,1%
ü  Hexachlorophene yang merupakan phenol antibakteri yang paling sering digunakan dengan konsentrasi 0,02 hingga 0,2%
ü  Phenol digunakan dalam 0,1 hingga 1%

Beberapa alasan digunakannya fenol sebagai antibakteri adalah:
v  Karena termasuk derivat hidroksibenzen yang memiliki sifat bakterisid
v  Secara struktur, efek mikrobisid dapat berasal dari alkilasi, halogenasi, dan hidroksilasi
v  Senyawa phenol lebih aktif jika dalam bentuk hidroksil dan lebih aktif dalam pelarut air dibandingkan dalam pelarut lainnya.
v  Kelarutan derivatitive fenol dalam air berkurang dengan alkilasi atau halogenasi namn biasanya meningkat dengan hidroksilasi.
Senyawa ammonium kuartener
Senyawa ammonium kuartener digunakan sebagai antibakteri dan deodorant.
Namun dalam penggunaannya dalam produk sering memberikan rasa pahit dan efek yang tidak diharapkan setelah menggunakannya.

Karakteristik senyawa ini adalah:
·         Pada umumnya kuartener incompatible dengan detergen anionic dan senyawa lainnya
·         Tes koefisien phenol yang dilakukan pada senyawa ini bukan merupakan metode yang tepat untuk melihat aktivitas senyawa ini
·         Senyawa kuartener pada umumnya efektif pada bakteri dan fungi yang mmiliki spektru yang luas
·         Sebagian besar kuartener aktif di bawah pH netral, kecuali cetylpyrinium chloride dan beberapa lainnya efektif diatas pH tersebut.
 
MINYAK ESENSIAL
Minyak esensial pada mouthwash digunakan untuk menentukan rasa namun banyak juga yang berfungsi sbagai antibakteri misalnya cinnamon, cassia, clove, eucalyptus, thyme peppermint,anise, dan wintergreen, juga derivate-derivat thymol, eucalyptol,anethole,dan metil salisilat. Hal ini disebabkan karena minyak esensial ini mengandung konsentarsi aldehid aromatic atau alcohol yang tinggi yang bersifat antibakteri walaupun asam dan ester yang terdapat pada minyak esensial ini tidak berfungsi sebagai atibakteri.

ZAT ANTIBAKTERI LAINNYA
§  Asam bezoat yang bersifat antibakteri, tidak membahayakan membran mukosa dan struktur gigi, juga memiliki rasa yang baik.
§  Formaldehyde yang bersifat germisida kuat namun memberi efek pada jaringan oral.
§  Potassium chlorate yang kadang-kadang masih digunakan untuk infeksi oral namun dapat mengakbatkan hemoglobinuria.
§  Tyrothrycin dan gramicidin merupakan antibiotik yang stabil pada larutan sehingga memungkinkan dalam formula mouthwash namun saat ini tdak digunakan sejak tahun 1967.
§  Iodine yang juga bersifat antiseptik
§  Chlorine dalam konsentrasi 2 hingga 4%
§  8-hydroxyquinoline (jarang) begitu juga citrate atau sulfat namun memberikan rasa yang kurang enak dapat digunakan pada konsentrasi 0,05 hingga 0,2%
§  Derifat Nitrofrazone yag memiliki sifat antibakteri pada spectrum luas.
§  Senyawa organic merkuri yang dapat digunakan pada mouthwash namun memiliki toksisitas yang tinggi
§  Sodium perborate, urea peroxide, dan senyawa lainnya.

BAHAN ASTRINGENTS
Senyawa zinc dan alumunium biasanya digunakan sebagai bahan astringen. Zink klorida, zink asetat, dan alumunium potassium sulfat dapat digunakan pada konsentrasi 0,05 hingga 0,2%.  Astringen berfungsi dalam memberikan perlindungan pada bagian mukosa yang mengalami radang.

BAHAN DEODORAN
Mekanisme efek deodorant ini adalah:
·         Membersihkan gigi dan jaringannya sehingga menghilangkan kooran yang dapat berfermentasi.
·         Menghambat bakteri dan aktivitas enzimnya dalam mlut sehingga tidak mengakibatkan bau mulut.
·         Komposisi yang memodifikasi atau mengeliminasi zat-zat yang menghasilkan bau mlut melalui reaksi kimia atau penyerapan secara fisika.
·         Mensubtitusi dengan efek masking.

ALKOHOL
Fungsi alkohol dalam formula adalah:
o        Mempengaruhi kelarutan minyak esensial dan senyawa organic lainnya yang meiliki derajat kelarutan yang kecil dalam air.
o        Mengurangi tegangan permukaan sehingga dapat memabasahi dan mengakibatkan efek penetrasi pada zat yang bersifat antibakteri, astringent, dan deodorant.

Dalam sebuah media, dilaporkan tentang hubungan antara obat kumur berbasis alkohol dan kanker. Findings from this research suggest that using a mouthwash can increase your risk of oral cancer. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa menggunakan obat kumur bisa meningkatkan risiko kanker mulut.
However this research is inconclusiNamun penelitian ini adalah tidak meyakinkan. Other factors may be involved, for example smoking, excess alcohol consumption and poor oral care. Faktor lain mungkin terlibat, misalnya merokok, konsumsi alkohol berlebihan dan perawatan mulut yang buruk. These are all risk factors for oral cancer. Ini adalah faktor risiko untuk kanker mulut.
Cancer Research UK and The British Dental Health Foundation argue that more research is needed to determine if there is a link or not between mouthwashes and oral cancer.            Penelitian Kanker Inggris dan The British Dental Health Foundation menyatakan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah ada hubungan atau tidak antara mouthwash dan kanker mulut.

Does a tooth whitening mouthwash workEfek samping dari penggunaan Mouthwash
Mouthwashes are considered safe to use although children and those with drink problems should avoid the alcohol based variety.            Mouthwash dianggap aman untuk digunakan pada anak-anak. Bagi mereka yang bermasalah, harus menghindari minum alkohol berbagai berbasis, karena dapat menyebabkan iritasi pada orang yang menderita gangguan pencernaan seperti refluks asam dan panas yang disebabkan oleh tingkat keasaman tinggi. In this case it is better to choose a mouthwash which has a neutral PH factor rather than the acidic varieties. Dalam hal ini lebih baik untuk memilih obat kumur yang memiliki faktor PH netral daripada varietas asam.











“Undangan” Bagi Siswa Pintar

Tak lama lagi, SNMPTN akan digelar. Berbeda dengan sebelumnya, ada pola baru dalam seleksi penerimaannya.

Siang itu, Senin (28/2), Gedung Baruga Andi Pangerang Pettarani Unhas tampak riuh. Ratusan orang berseragam dinas memenuhi gedung ini. Mereka adalah para kepala sekolah (kepsek) yang berasal dari SMA/MA/SMK se-Sulawesi-Selatan (Sul-Sel). Sejak pukul 09.00 WITA, mereka mengikuti Rapat Koordinasi Ujian Nasional dan Sosialisasi Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2011.

Dalam pertemuan akbar itu, turut pula disosialisasikan adanya jalur baru masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN), termasuk Unhas, yaitu jalur “Undangan”. Berbeda dengan sebelumnya, proses SNMPTN 2011 dilakukan dalam dua tahapan, yakni jalur undangan dan jalur tertulis. Hal ini berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) No 34 Tahun 2010, yang menetapkan minimal 60 persen kuota maba melalui jalur SNMPTN, baik tertulis maupun undangan. Sementara, untuk seleksi jalur mandiri maksimal 40 persen.

Menurut Wakil Rektor I, Prof Dr Dadang Suriamiharja, jalur ini dibuka sebagai bentuk apresiasi dari pihak PTN bagi sekolah yang telah terakreditasi A, B, maupun C. Hal ini, tambahnya, untuk memberikan semangat bagi pihak sekolah agar lebih meningkatkan diri. “Jika sekarang terakreditasi B atau C, mungkin ditingkatkan menjadi akreditasi A,” ungkapnya.

Bagi sebagian kepsek yang hadir dalam pertemuan itu, jalur ini sangat asing. Drs Fatahuddin MSi, Kepsek Makassar Raya misalnya, mengaku baru mengetahui adanya jalur baru ini. “Baru pada pertemuan ini, saya mengetahui adanya jalur baru ini,” ungkapnya.

Hal senada dialami oleh Drs Djuanda, Kepsek SMAN 1 Sinjai. Meski sekolah yang dikepalainya terakreditasi A, ia mengeluhkan belum adanya sosialisasi ataupun surat pemberitahuan yang masuk ke sekolah mereka mengenai jalur ini. Ia baru mendapatkan informasinya setelah membaca surat kabar pertengahan Februari lalu. Padahal, jalur ini telah dibuka sejak 1 Februari. Kurangnya informasi terkait teknis pendaftaran, jadi masalah tersendiri bagi Djuanda. Namun, saat ini ia mulai meng-input data siswa yang direkomendasikan mengikuti jalur ini. “Semoga belum terlambat, meskipun sosialisasinya terlambat,” harapnya.

Lain lagi dengan Drs Syamsuddin MSi, Kepsek SMA Ma’rang Pangkep. Menurut penuturannya, ia telah mengetahui dan mencoba mengikuti jalur ini. Ia mendapatkan informasinya melalui sebuah brosur yang dibawa oleh beberapa mahasiswa yang mengadakan sosialisasi PTN di sekolahnya. Ia pun telah mengisi data terkait profil sekolah.

Masih minimnya sosialisasi serta adanya masalah terkait jaringan internet, dikeluhkan oleh sebagian besar kepsek yang hadir pada pertemuan itu. Menanggapi hal ini, Alim S Si, salah seorang panitia lokal SNMPTN Unhas mengungkapkan, pada jalur ini memang dibutuhkan sikap hiperaktif dari para kepsek. Jika bermasalah dengan jaringan internet, pihak sekolah dapat langsung menghubungi PT Telkom. “Program ini adalah program nasional yang bekerjasama dengan Telkom,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Dadang menambahkan, jika pihak sekolah merasa terkendala dengan sosialisasi yang hanya diadakan via internet, berarti status akreditasi sekolah itu patut dipertanyakan.

Berdasarkan penjelasan panitia lokal SNMPTN Unhas dalam kegiatan sosialisasi tersebut, untuk jalur Undangan ini, proses pendaftaran hanya bisa dilakukan oleh kepala sekolah. Sekolah yang dapat mendaftarkan siswanya untuk mengikuti seleksi jalur ini hanya yang sudah terakreditasi. Nilai akreditasinya pun mempengaruhi jumlah siswa yang dapat didaftarkan oleh sekolah.

Sekolah yang terakreditasi A kelas akselerasi misalnya, diberikan kesempatan untuk mendaftarkan seluruh siswanya. Sekolah akreditasi A kelas Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) atau unggulan, hanya boleh mendaftarkan 75 persen siswa terbaik dalam kelas.

Sementara, untuk akreditasi A kelas reguler, yang boleh didaftarkan hanya 50 persen siswa terbaik di dalam kelas. Sekolah dengan akreditasi B, hanya boleh mendaftarkan 25 persen. Yang paling miris untuk nilai akreditasi C, hanya bisa mendaftarkan 10 persen siswa terbaik di dalam kelas.

Meski penetapan kuota untuk masing-masing kelas ini berasal dari pusat, hal tersebut tentu membatasi kesempatan bagi siswa pada masing-masing tingkatan, utamanya sekolah yang terakreditasi C.

Menjawab persoalan ini, Prof Dr Sofyan Salam, Wakil Rektor I Universitas Negeri Makassar angkat bicara. Menurutnya, kuota yang ditetapkan bagi sekolah-sekolah itu hanya berupa peluang, namun belum pasti diterima pada PTN yang bersangkutan. “Masing-masing PTN memiliki kewenangan sendiri dalam hal penentuan kelulusan,” tuturnya, Ahad (6/3).

Mengenai perbedaan kuota, ia menambahkan, jika semua siswa diberi peluang yang sama, tentu akan banyak yang tidak lulus. “Kan kasihan, apalagi di jalur ini siswa juga harus membayar biaya pendaftaran sebesar Rp 175 ribu,” tangkasnya.

Untuk kuota pada masing-masing PTN, Dadang menetapkan 15 persen melalui jalur Undangan untuk skala Unhas. Angka ini lima persen lebih tinggi dari standar minimal yang ditetapkan secara nasional. Berbeda dengan UNM yang hanya menetapkan standar minimal, yaitu 10 persen. Jumlah ini memperhitungkan calon mahasiswa tidak mampu, yang akan menerima Beasiswa Pendidikan bagi Mahasiswa Miskin Berprestasi (Bidik Misi) dari pemerintah, dengan kuota 500 penerima.

Berbicara mengenai jalur penerimaan maba, beberapa tahun terakhir, Unhas telah membuka kemudian menutup jalur penerimaan maba. Sebut saja Ujian Masuk Bersama (UMB), yang hanya dibuka 2008 silam. Demikian pula Penerimaan Mahasiswa Susulan (PMS). Lalu, bagaimana sebenarnya pembukaan dan penutupan jalur penerimaan itu? Akankah jalur undangan ini akan sama seperti jalur sebelumnya, berusia tak lebih dari setahun?

Menanggapi hal ini, Dadang mengungkapkan, pembukaan dan penutupan jalur itu mengikuti jadwal nasional. Jalur undangan ini berbeda dengan jalur sebelumnya. UMB dan PMS dibuka untuk memenuhi kuota yang tidak terpenuhi. Sementara, jalur undangan ini terintegrasi secara nasional dan wajib dibuka oleh seluruh PTN di Indonesia. Dadang memperkirakan, jalur undangan ini akan tetap dibuka tahun depan.